Apa Saja Penanganan Kulup Panjang?

Penanganan kulup panjang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Hal utama dalam menangani kulup panjang adalah memperhatikan kebersihan organ kelamin. Membersihkan kelamin dari kulup sampai kepala kelamin harus dilakukan supaya kotoran benar-benar menghilang.

Kulup panjang merupakan kulit kelamin yang menutupi ujung kemaluan. Jika kulup yang dibiarkan panjang, kotoran akan mengendap dan menyebabkan penyakit akibat infeksi. Untuk itu, penanganan untuk menghilangkan kotoran dalam kulup yang panjang adalah dengan memotong sebagian atau keseluruhan kulit kelamin melalui tindakan sunat.

Bagaimana Penanganan Kulup Panjang?

Penanganan kulup panjang tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakitnya. Seseorang yang kulupnya sudah mengetat atau menempel pada kelenjar kelamin harus segera melakukan konsultasi dengan dokter ahli. Biasanya, dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan kondisi penyakit yang terlihat.

Tindakan penanganan yang dapat dilakukan sendiri pada penyakit kulup panjang adalah dengan menarik kulup sampai ke belakang. Cara ini dilakukan untuk mengangkat kotoran pada kulup dan harus dilakukan secara rutin. Anda juga harus berhati-hati saat membersihkan, jangan sampai menarik kulup yang masih menempel pada kelenjar karena akan menyebabkan rasa sakit.

Penanganan Kulup Panjang

Smegma atau tumpukan kotoran yang biasa disebut daki dapat Anda temukan jika tidak rajin membersihkan organ kelamin. Kotoran lebih sering ditemukan pada kelamin pria yang tidak disunat. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat juga pada kelamin yang sudah disunat.

Penumpukkan kotoran pada kelamin dapat menyebabkan munculnya bau tidak sedap. Selain itu, kelamin pria dengan kulup yang panjang mudah terkena infeksi karena peradangan kepala kelamin, seperti balanitis. Penyakit kulup panjang yang sudah parah harus memerlukan perawatan dengan pembemdahan atau operasi. Beberapa operasi yang biasa dilakukan adalah:

• Tindakan Sunat

Cara penanganan yang biasa dilakukan oleh dokter adalah melakukan operasi sunat. Penyunatan merupakan operasi pengangkatan sebagian atau seluruh kulup yang menutupi organ kelamin pria. Sunat biasanya dilakukan pada masa kanak-kanak. Namun, kini tindakan sunat dapat pula dilakukan orang dewasa dengan penanganan khusus.

• Preputioplasty

Merupakan istilah medis untuk operasi yang melibatkan pemotongan dan peregangan pada kulup yang panjang. Peregangan yang dimaksud adalah memperlebar bukaan kulit tanpa memotongnya. Operasi ini merupakan salah satu pilihan untuk pria yang masih menginginkan penampilan alat kelamin seperti tidak disunat.

• Frenuloplasty

Tindak penanganan dengan frenuloplasty ini melibatkan pemotongan atau operasi pada kulup bagian bawah kelamin pria. Sama halnya seperti preputioplasty, operasi ini bertujuan untuk melonggarkan kulup sehingga mudah untuk ditarik kembali. Namun, prosedur operasi ini akan memberikan sedikit risiko, seperti adanya infeksi dan pendarahan.

Jika masalah kulup sudah tertangani, jangan lupa juga untuk membersihkan area pangkal kelamin, terutama testis dan rambut kemaluan. Kedua area ini  menyimpan keringat dan minyak paling banyak sehingga memicu risiko bakteri dan menyebabkan bau tidak sedap pada kemaluan.

Segera Konsultasikan dengan Klinik Apollo

Penanganan terbaik untuk penyakit kulup panjang adalah melakukan pemeriksaan dengan dokter Kami di Klinik Apollo. Klinik Apollo merupakan salah satu klinik terbaik yang berada di Jakarta. Klinik kesehatan ini sudah terpecaya dalam menyembuhkan berbagai penyakit kelamin.

Dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern membuat klinik ini dipercaya dan menjadi andalan untuk menyembuhkan segala penyakit terkait dengan Ginekologi, Andrologi, dan Penyakit Kelamin.

Anda dapat langsung menghubungi hotline Kami di nomor 0821 6666 0303 dan melakukan perawatan lebih spesifik dengan Klinik Apollo. Membiarkan penyakit terus menerus ada di dalam tubuh hanya akan membuat kesehatan Anda semakin memburuk. Untuk itu, segera hubungi Klinik Apollo untuk penanganan lebih lanjut.

Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu