Bahaya Pengencangan Vagina
Apa itu Bahaya Pengencangan Vagina?
Bahaya pengencangan vagina akan terasa setelah Anda melakukan tindakan operasi. Biasanya, pengencangan vagina atau organ kelamin yang dilakukan para wanita dilakukan dengan jalur operasi. Operasi merupakan salah satu yang digunakan untuk mengencangkan organ kelamin wanita yang sudah mengalami pengenduran. Seperti operasi pada umumnya, terdapat pula bahaya dan risiko akibat tindakan medis ini.
Organ kelamin wanita yang kendur dapat dirapatkan atau dikencangkan kembali dengan melalui prosedur operasi, yaitu vaginoplasty. Vaginoplasty adalah tindakan operasi dengan membuang jaringan berlebih atau otot sehingga dapat membuat jaringan penyokong, otot-otot dinding vagina, perineum, dan dasar panggul menjadi kencang kembali.
Beberapa Bahaya Pengencangan Vagina
Pengencangan pada organ kelamin wanita atau vagina memang sangat efektif membantu mempersempit dan merapatkan kembali area yang kendur. Namun dalam jangka waktu panjang, otot atau jaringan berlebih yang dipotong dapat mengalami pengenduran lebih parah dari sebelumnya dan mengakibatkan daya cengkram organ kelamin wanita semakin melemah.
Selain itu, otot sekitar organ kelamin yang melemah dapat menyebabkan wanita mengalami gangguan menstruasi. Pendarahan ketika menstruasi yang berlebih dapat menurunkan peranakan wanita. Hal ini akan berakibat fatal, yaitu sulitnya mendapatkan keturunan. Beberapa efek dan bahaya lain karena melakukan operasi pengencangan pada organ kelamin, antara lain.
- Pembengkakan
Tindak operasi yang menjadi pilihan wanita guna mengencangkan kembali organ kelaminnya karena mengalami pengenduran memiliki beberapa tingkat risiko atau bahaya. Bahaya yang diakibatkan karena melakukan operasi pengencangan adalah pembengkakan pada area organ kelamin. Bengkak ini dapat pula menyebabkan efek nyeri ketika buang air kecil.
- Lumpuhnya Saraf Organ Kelamin
Setiap operasi pasti menyimpan banyak bahaya dan efek samping terutama di bagian vital, seperti organ kelamin. Organ kelamin menyimpan begitu banyak saraf yang berperan penting dan bekerja sama untuk menciptakan orgasmic experience. Jika salah satu dari saraf mengalami kerusakan, maka akan membuat wanita mengalami kelumpuhan pada saraf. Hal ini dapat berdampak pada psikologis wanita, seperti sulitnya mencapai orgasme sehingga mengakibatkan depresi berat.
- Trauma Berhubungan Seksual
Efek samping yang cukup berbahaya dari melakukan operasi di bagian alat kelamin dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit ketika berhubungan seksual dengan pasangan. Jika hal ini terus terjadi, maka akan menimbulkan trauma berat bagi wanita yang mengalaminya. Rasa sakit di bagian kemaluan dapat menyebabkan sekujur tubuh juga merasakan tidak nyaman dan sakit sehingga sulit untuk melakukan hubungan seksual.
- Pendarahan
Bahaya lain dari operasi pengencangan pada organ kelamin wanita, yaitu pendarahan. Pendarahan yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan munculnya infeksi pada daerah operasi dilakukan. Selain itu, Anda juga bisa mengalami kerusakan pada jaringan parut, nyeri tak tertahankan pasca operasi pengencangan, sakit saat buang air kecil serta ketika berhubungan seksual.
Segera Konsultasikan dengan Klinik Apollo
Sebelum melakukan pengencangan vagina melalui tindakan operasi, Anda sebaiknya melakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter Kami di Klinik Apollo. Klinik Apollo merupakan salah satu klinik terbaik yang berada di Jakarta. Klinik kesehatan ini juga sudah terpercaya dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit kelamin lainnya.
Dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern membuat klinik ini dipercaya dan menjadi andalan untuk menyembuhkan segala penyakit terkait dengan Ginekologi, Andrologi, dan Penyakit Kelamin, terutama operasi untuk mengembalikan keperawanan wanita.
Anda dapat langsung menghubungi hotline Kami di nomor 0812-8580-4316 dan melakukan perawatan lebih spesifik dengan Klinik Apollo. Untuk itu, segera hubungi Klinik Apollo untuk mengetahui informasi mengenai rekonstruksi selaput dara lebih lanjut
Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu