Apa itu Bahaya Phimosis?

Bahaya phimosis karena mengabaikan gejala yang dialami adalah komplikasi berbagai penyakit. Komplikasi yang dimaksud salah satunya adalah infeksi berat glans kelamin atau balanitis. Balanitis ditandai dengan gejala kemerahan pada kelamin, lecet, bahkan bernanah. Fimosis yang tidak ditangani sampai dewasa akan menyebabkan kanker kelamin atau karsinoma sel skuamosa.

Fimosis yang tidak segera ditangani juga dapat menimbulkan infeksi saluran kemih berulang. Infeksi ini biasanya ditandai dengan demam, nyeri saat buang air kecil, berat badan tidak naik, dan nafsu makan yang menurun. Fimosis disebabkan karena penumpukan smegma atau kotoran hasil sekresi kelenjar kulup. Penumpukan ini dapat mendukung penyebaran berbagai bakteri penyebab peradangan.

Beberapa Bahaya Penyakit Phimosis

Fimosis merupakan penyakit yang tidak menimbulkan gejala parah dan biasanya dapat dengan mudah disembuhkan. Tidak adanya keluhan dan gejala pada penyakit fimosis juga tidak memerlukan terapi khusus.

Cara penyembuhan paling mudah adalah dengan memberikan obat-obatan antibiotik yang telah diresepkan dokter. Fimosis yang tidak segera disembuhkan bisa menyebabkan komplikasi berbagai penyakit lainnya, seperti:

• Disuria

Disuria terjadi karena infeksi yang berkembang di saluran kemih sehingga menyebabkan sakit saat buang air kecil. Infeksi ini menyebabkan terjadinya sumbatan pada saluran kencing dan menimbulkan kesulitan ketika mengeluarkan urin. Cara terbaik untuk mengatasi masalah disuria adalah dengan melalui tindakan sunat.

• Pembengkakan kulit

Tidak segera melakukan penanganan pada fimosis dapat memicu pembengkakan pada kulit. Pembengkakan dapat menyerang seluruh bagian kulit pada tubuh dan menimbulkan ketidaknyamanan. Pembengkakan juga dapat mengakibatkan kesulitan saat buang air kecil sehingga timbul rasa sakit.

• Retensi Urin

Retensi urin biasanya dialami oleh anak-anak yang belum melakukan sunat. Penyakit ini terjadi karena aliran air kencing tidak lancar dan sulit untuk dikendalikan. Orang tua biasanya mengetahui tanda-tanda anak mengalami retensi urin. Salah satunya adalah ketika anak buang air kecil akan disertai dengan paksaan keluar atau mengejan.

• Kesulitan Ereksi

Fimosis yang tidak ditangani sejak dini dan dibiarkan sampai dewasa akan menimbulkan kesulitan ereksi. Orang dewasa yang mengalami ereksi biasanya ditandai dengan sakit yang menyiksa ketika ereksi bahkan tidak mampu melakukan ereksi. Akibat lain dari fimosis ini adalah memicu kemandulan dan risiko terjebaknya sperma di organ dalam.

• Balanoposthitis

Komplikasi fimosis juga dapat menyebabkan balanoposthitis, yaitu salah satu infeksi yang terus berkembang karena adanya kotoran yang menumpuk. Penyakit balanoposthitis dapat menyebabkan risiko lebih besar karena kulit yang terinfeksi mengalami pembengkakan.

• Paraphimosis

Merupakan posisi dimana  kulit kulup sudah terjebak dalam posisi tertatik ke belakang kelamin. Ketika kulup terjebak dan tidak dapat kembali seperti semula maka akan menyebabkan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa.

• Infeksi Saluran Kemih

Air seni yang menumpuk di dalam kandung kemih akan membuat bakteri atau virus berkembang dengan sangat cepat. Penumpukan ini dapat menimbulkan infeksi sehingga menyebabkan rasa sakit ketika buang air kecil dan memiliki risiko sulit untuk mengeluarkan urin.

Segera Konsultasikan dengan Klinik Utama Gracia

Penanganan terbaik untuk penyakit phimosis adalah melakukan pemeriksaan dengan dokter Kami di Klinik Utama Gracia. Klinik Utama Gracia merupakan salah satu klinik terbaik yang berada di daerah Jakarta. Klinik kesehatan ini sudah terpecaya dalam menyembuhkan berbagai penyakit kelamin.

Dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern membuat klinik ini dipercaya dan menjadi andalan untuk menyembuhkan segala penyakit terkait dengan Ginekologi, Andrologi, dan Penyakit Kelamin.

Anda dapat langsung menghubungi hotline Kami di nomor 0812-8580-4316 dan melakukan perawatan lebih spesifik dengan Klinik Utama Gracia. Membiarkan penyakit terus menerus ada di dalam tubuh hanya akan membuat kesehatan Anda semakin memburuk. Untuk itu, segera hubungi Klinik Utama Gracia untuk penanganan lebih lanjut.

Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu