Cara Menangani Polip Serviks
Bagaimana Penanganan Polip Serviks?
Penanganan polip serviks bergantung pada riwayat kesehatan dan usia penderitanya. Biasanya, metode yang digunakan untuk menangani masalah polip adalah pengangkatan saat pemeriksaan panggul. Pengangkatan dilakukan dengan menggunakan alat khusus untuk menghilangkan polip serviks dan biasanya berbentuk seperti tang.
Polip serviks dapat dihilangkan dengan melakukan tindakan bedah saat pemeriksaan mulut rahim. Operasi pemotongan atau pengangkatan polip serviks tidak menimbulkan rasa sakit. Karena itu, dokter jarang memberikan obat penenang atau obat penghilang rasa sakit saat tindakan operasi dilakukan.
Penanganan Polip Serviks
Pada dasarnya, polip serviks tidak terlalu berbahaya sehingga operasi pengangkatan jarang dilakukan. Namun, jika penyakit sudah disertai dengan pendarahan dengan volume cukup banyak dan menimbulkan perubahan tubuh yang abnormal maka harus segera dilakukan penanganan. Untuk menghentikan pendarahan, polip bisa diangkat saat pemeriksaan panggul atau pemeriksaan dalam serviks.
Kebanyakan penyakit polip serviks bukan merupakan penyakti ganas, namun pemeriksaan lanjutan harus dilakukan guna mengetatahui tingkat keparahannya. Tindakan pencegahan juga perlu dilakukan untuk menghindari munculnya masalah komplikasi. Beberapa pencegahan pada polip serviks di antaranya:
- Mengenakan pakaian dalam dari bahan katun guna membantu memperlancar sirkulasi udara.
- Menghindari terpapar panas atau berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
- Menjaga kelembaban yang cukup pada daerah mulut rahim.
- Menggunakan pengaman saat melakukan hubungan seksual.
Polip yang didiamkan dalam tubuh tanpa penanganan yang tepat dapat memunculkan kemungkinan terjadinya infeksi. Selain itu, organ kelamin wanita juga dapat mengeluarkan cairan berwarna kuning atau putih serta menimbulkan bau yang tidak sedap.
Apa Saja Penanganan Polip Serviks?
Jaringan polip dapat diambil dengan melakukan biopsi Biopsi merupakan salah satu prosedur yang digunakan untuk mendiagnosis kanker dengan cara pengambilan jaringan dalam tubuh. Jaringan ini kemudian akan dibawa ke laboratorium untuk mengetahui penyebab polip serviks. Selain itu, terdapat beberapa metode pengangkatan polip lainnya, seperti:
- Membuang polip dengan memutar dasar terbentuknya.
- Mengikat benang bedah pada sekitar dasar polip dan mengguntingnya.
- Memakai ring forceps untuk membuang polip serviks.
- Menggunakan nitrogen cair untuk membekukan polip dan menghancurkannya.
- Menggunakan jarum elektrik panas atau ablasi elecktrokauter.
- Memakai metode bedah dengan laser.
Polip serviks dengan ukuran yang besar dapat diangkat dengan menggunakan metode elektrokauter atau proses pemotongan memakai jarum yang sudah dipanaskan dengan listrik. Pengangkatan dengan cara ini dapat menimbulkan efek kram bahkan pendarahan sehingga rasa nyeri sering terjadi. Untuk itu, biasanya dokter akan memberikan obat penghilang rasa nyeri, seperti paracetamol.
Umumnya, polip serviks tidak akan muncul kembali setelah pengangkatan dilakukan. Namun, Anda masih harus mengantisipasi kemungkinan adanya polip serviks lain. Dokter akan menyarankan penderita polip yang telah melakukan pengangkatan untuk rutin memeriksakan diri dan tes pap smear secara teratur.
Segera Konsultasikan dengan Klinik Apollo
Penanganan terbaik untuk penyakit polip serviks adalah melakukan pemeriksaan dengan dokter Kami di Klinik Apollo. Klinik Apollo merupakan salah satu klinik terbaik yang berada di Jakarta. Klinik kesehatan ini sudah terpecaya dalam menyembuhkan berbagai penyakit kelamin.
Dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern membuat klinik ini dipercaya dan menjadi andalan untuk menyembuhkan segala penyakit terkait dengan Ginekologi, Andrologi, dan Penyakit Kelamin.
Anda dapat langsung menghubungi hotline Kami di nomor 0812-8580-4316. dan melakukan perawatan lebih spesifik dengan Klinik Apollo. Membiarkan penyakit terus menerus ada di dalam tubuh hanya akan membuat kesehatan Anda semakin memburuk. Untuk itu, segera hubungi Klinik Apollo untuk penanganan lebih lanjut.
Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu