Konsultasi
Klinik Utama Gracia

Bahaya Polip Serviks


Apa itu Bahaya Polip Serviks?

Bahaya polip serviks dapat juga berkembang ke arah penyakit kanker atau biasa disebut juga polip prakanker. Polip serviks atau polip rahim umumnya berbentuk bulat ataupun lonjong. Ukuran dari polip sendiri berbeda-beda, mulai dari millimeter hingga sentimeter. Penderita polip serviks bisa memiliki satu atau bahkan beberapa polip dalam sekali terjangkit.

Meskipun tidak menunjukkan gejala yang pasti bagi penderitanya, polip serviks dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pendarahan dan menstruasi yang  tidak normal serta berlangsung lama. Hal ini bisa disebabkan karena meningkatnya kadar estrogen, tersumbatnya pumbuluh darah, dan peradangan kronis pada rahim, organ kelamin wanita, atau mulut rahim.

Bahaya Polip Serviks

Bahaya Polip Serviks

Polip merupakan suatu kondisi dimana terjadi pertumbuhan jaringan yang tidak normal pada saluran rahim wanita. Kebanyakan polip serviks masuk ke dalam kelompok penyakit yang bersifat jinak atau tidak berbahaya. Namun, ada pula beberapa polip yang bersifat ganas karena pertumbuhan tidak normal dan juga disertai dengan adanya jaringan sel kanker.

Polip serviks harus segera dilakukan tindakan penanganan sebelum tumbuh menjadi lebih besar. Polip yang dibiarkan tumbuh dapat menyebabkan komplikasi penyakit lain pada tubuh, seperti kanker rahim, Kanker rahim dapat terjadi karena dinding rahim telah mengalami penebalam dan peradangan sehingga sel telur yang sudah dibuahi terhalang serta tidak dapat berkembang.

Sel telur yang terhalang ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami keguguran dan pendarahan di luar periode menstruasi yang terjadi selama berbulan-bulan. Karena itu, sebisa mungkin untuk segera melakukan pengecekan kesehatan ke dokter ahli untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penyakit polip serviks juga memiliki kemungkinan menyebabkan suatu gejala keluarnya cairan seperti keputihan yang berwarna kuning dan berbau tidak sedap. Jika kondisi ini sudah terjadi, penanganan yang harus dilakukan tidak hanya dengan tindakan pengangkatan polip, tetapi juga pengobatan untuk menghilangkan infeksi.

Penanganan Tepat yang Dapat Dilakukan

Penanganan yang dapat dilakukan untuk menghindari bahaya kanker adalah dengan tindakan pengangkatan polip dalam rahim. Jaringan polip yang telah diangkat ini akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa apakah tedapat sel kanker di dalamnya. Sementara itu, jika polip mengandung sel kanker, tindakan yang dapat dilakukan adalah histerektomi atau pengangkatan rahim secara keseluruhan.

Selain pengangkatan, salah satu penanganan untuk penyakit polip serviks adalah dengan pemberian obat penyeimbang hormon. Hormon yang dimaksud bukan hanya estrogen namun termasuk juga hormon progestin dan gonadotropin. Obat penyeimbang hormon berguna untuk meredakan gejala dan bersifat sementara. Sehingga jika pemberian obat dihentikan, penyakit polip serviks dapat muncul kembali.

Chat

Tindakan penanganan harus dilakukan dengan benar agar penyakit dapat hilang sepenuhnya. Untuk itu, pencegahan untuk menghindari datangnya kembali penyakit bisa dilakukan dengan rutin melakukan pemeruksaan pada panggul dan tes pap smear. Jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup yang sehat.

Segera Konsultasikan dengan Klinik Apollo

Penanganan terbaik untuk penyakit polip serviks adalah melakukan pemeriksaan dengan dokter Kami di Klinik Apollo. Klinik Apollo merupakan salah satu klinik terbaik yang berada di Jakarta. Klinik kesehatan ini sudah terpecaya dalam menyembuhkan berbagai penyakit kelamin.

Dilengkapi dengan peralatan canggih dan modern membuat klinik ini dipercaya dan menjadi andalan untuk menyembuhkan segala penyakit terkait dengan Ginekologi, Andrologi, dan Penyakit Kelamin.

Anda dapat langsung menghubungi hotline Kami di nomor 0821 6666 0303 dan melakukan perawatan lebih spesifik dengan Klinik Apollo. Membiarkan penyakit terus menerus ada di dalam tubuh hanya akan membuat kesehatan Anda semakin memburuk. Untuk itu, segera hubungi Klinik Apollo untuk penanganan lebih lanjut.

Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu



Artikel Terkait

Klinik Apollo