Cara Menangani Vaginitis
Bagaimana diagnosa vaginitis?
Sebagai langkah awal diagnosa vaginitis, pada umumnya dokter akan bertanya tentang gejala yang dialami oleh penderita, riwayat kesehatan pasien, dan juga pemeriksaan keadaan vagina. Lalu, dokter akan mengambil sampel cairan yang ada di vagina untuk di periksa di laboratorium agar diketahui penyebab dari vaginitis.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan keseimbangan pH atau asam di area vagina, sebab peningkatan kadar keasaman pada bagian vagina juga menjadi salah satu faktor penyebab vaginitis yang disebabkan oleh vaginosis bacterialis. Selain itu, pemeriksaan panggul juga mungkin akan dilakukan oleh dokter memakai instrumen atau spekulum yang dilakukan guna melihat ke dalam vagina karena pembengkakan dan pelepasan yang tidak normal.
Bagaimana cara penanganan vaginitis?
Apabila dokter telah melakukan diagnosa vaginitis dan telah mengetahui penyebabnya, maka ia akan menerapkan penanganan dan pengobatan yang didasari oleh apa penyebab vaginitis Anda. Beberapa penanganan yang akan dilakukan dokter untuk penderita vaginitis antara lain:
-
Terapi pengganti hormon
Jika vaginitis disebabkan oleh menurunnya hormon estrogen, maka dokter akan memberikan terapi penggantian hormon untuk mengembalikan hormon estrogen alami di dalam tubuh. Sedangkan untuk vaginitis yang diakibatkan oleh reaksi alergi pada bahan kimia penanganannya adalah dengan cara menghentikan pemicu alergi tersebut dan memberikan obat oles estrogen untuk meredakan gejala yang dirasakan.
-
Anti Jamur
Jika vaginitis disebabkan oleh jamur, maka dokter akan memberikan beberapa penanganan berupa obat jamur seperti fluconazole, clotrimazole, itraconazole, dan juga micrinazole dengan memakai resep dari dokter. Untuk ibu menyusui dan anak dibawah usia 12 tahun, dokter tidak akan memberikan obat itraconazole atau fluconazole.
-
Antibiotik
Apabila vaginitis disebabkan oleh infeksi menular seksual, metronidazole adalah jenis antibiotik terbaik yang bisa digunakan untuk penanganan vaginitis karena bakteri. Obat ini diberikan dengan dosis tunggal atau diminum sebanyak 2 kali dalam sehari yang dilakukan selama 1 minggu.
Penderita vaginitis yang sedang megkonsumsi obat jenis ini tidak disarankan untuk mengkonsumsi alkohol karena dapat mengakibatkan efek samping yang sangat membahayakan penderita.
Vaginitis memang penyakit kelamin yang tidak memberikan dampak yang fatal, namun bila tidak segera diobati maka dikhawatirkan akan menimbulkan beberapa komplikasi penyakit serius seperti klamidia atau HIV. Oleh karena itu, segera konsultasikan kepada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai dengan kondisi yang Anda alami.
Segera konsultasikan pada Klinik Apollo
Klinik Apollo merupakan klinik khusus kesehatan organ genital yang menangani keluhan pasien mengenai penyakit menular seksual (PMS), andrologi, ginekologi, disfungsi seksual, serta keluhan genital lainnya.
Klinik Apollo menggunakan metode yang modern dan canggih pada setiap penanganan yang dilakukan. Sehingga untuk pengobatan di klinik kami tidak hanya mengobati keluhan secara fisik atau yang terlihat, tetapi juga terfokus dengan rinci pada pengobatan berdasarkan penyebab penyakit.
Keluhan yang sudah berlangsung pada tahap lebih serius tentu akan membutuhkan waktu pengobatan dan juga pemulihan yang lebih lama jika dibandingkan dengan keluhan yang telah diketahui pada tahap awal. Segera lakukan pemeriksaan dan konsultasi di Klinik Apollo atau hubungi 0812-8580-4316 untuk berkonsultasi dengan dokter maupun tenaga medis ahli kami
Disclaimer: Hasil dapat berbeda pada masing-masing individu